Saturday 8 October 2016



dari suaramu yang gemersik
kucup-kucupmu yang menghangat dan terbisik

hingga pelukanmu yang damai
jemarimu yang gemalai

biar aku terus terpejam
agar bayangmu didalam tiap kedup mataku tak terpadam

Wednesday 28 September 2016

sajak (VII)



ada desir-desir bayu yang kususun menjadi bayangmu
ada munajatku pada tuhan tentangmu
yang tak siapa perlu tahu

dari titis-titis air yang mengalir
hingga para dedaun yang bergilir

dari kepak-kepak beburung meluas di langit
hingga ke ruang hatiku yang sempit

tak kubiar sehari berlalu
tanpa sebaris namamu dalam doaku

Tuesday 27 September 2016

sajak (VI)



kau tak datang
bersama redup matahari petang

kau tak pula hilang
seperti sisa-sisa fajar yang tak terundang

ketika aku menanti
di tengah dingin pagi
rupanya kau bersembunyi
seperti sang pelangi pagi--
indah dan misteri

yang hanya akan hadir ketika aku perlu
semisal hatiku yang memundak rindu

Sunday 25 September 2016

sajak (V)




puisi-puisi sumbang masih kudendang
disaksi deru-deru bayu dan bayangku yang hilang

kulakar baris demi baris
dengan wasilah tangis yang menitis

tutupkan matamu biarkannya beradu
lenakan kupingmu jangan terdengar hiba jiwaku yang sendu

semoga damai
semoga telah tercantum hatimu yang pernah berderai

semoga lena
semoga telah kering segala air mata
bersama keringnya tinta

semoga masih gagah berdiri
semoga menjadi kekuatanku lagi esok hari

Friday 23 September 2016

sajak (IV)



pada matamu yang embun
ada doa-doaku yang tersusun

pada bibirmu yang meredup senyum
ada serpih-serpih hatiku yang kembali tercantum

langit malam kan mulai surut
terganti hening fajar menyambut

matahari pagi, kau kutunggu
bersama sisa-sisa harapan yang baru